Home Peternakan Cara Budidaya Udang Windu Dari Awal Hingga Akhir

Cara Budidaya Udang Windu Dari Awal Hingga Akhir

Cara-Budidaya-Udang-Windu
source : tambakudang .com

Cara budidaya udang windu cukuplah mudah. Udang jenis ini termasuk komoditas unggulan yang banyak dipilih untuk dibudidayakan. Akhir-akhir ini budidaya udang nampaknya telah menjadi primadona di kalangan masyarakat. Keuntungan yang sangat menjanjikan, ditambah banyaknya para penikmat olahan udang ini menjadi factor utamanya.

Selain dimasak, udang windu dapat diolah menjadi terasi, sarden, kerupuk dan makanan lainnya. Soal rasa dijamin enak. Namun, yang sangat disayangkan ialah varietas udang windu tak tahan terhadap penyakit, seperti virus bintik putih atau white spot.

Nah, jika Anda ingin memulai usaha budidaya udang windu, ada baiknya Anda mempelajari panduan budidaya udang windu. Apa itu udang windu? Kandungan apa yang ada pada udang windu? Bagaimana cara membudidayakannya? serta bagaimana cara pemeliharaanya?

Udang Windu, Varietas Udang Pangan Unggulan

Udang windu merupakan jenis udang pangan yang dapat diolah menjadi makanan dan dikonsumsi manusia. Rasa manis sekaligus gurih akan memanjakan lidah para penggemarnya.

Banyaknya minat pembeli membuat komoditas udang windu ini dapat menembus pasar Internasional, seperti Jepang dan Negara Eropa.

Terlebih lagi ukurannya yang besar mencapai 200-300 gram/ ekor dengan panjang 33 cm didominasi oleh udang betina. Tentu hal itu akan semakin memuaskan ketika disantap, terlebih bersama saudara dan sahabat. Untuk udang windu jantan berukuran lebih kecil, yaitu panjang 20-25 cm dengan berat 100-160 gram.

Kulit yang keras dan tebal melekat pada jenis udang satu ini. Terdapat 2 jenis udang windu menurut warnanya, yaitu berwarna hijau kebiru-biruan dan kemerah-merahan. Kedua jenis spesies ini banyak dicari dan diminati oleh konsumen.

Kandungan Gizi Udang Windu

Udang windu kaya akan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Diantaranya ialah tingginya kandungan protein dan kalsium di dalamnya. Tersedianya zat kapur dan fosfor, ditambah lagi kandungan lemak yang hanya 0,2 persen membuat udang rendah akan kolesterol. Maka tak mengherankan jika udang memiliki manfaat yang banyak bagi tubuh.

Kaya nutrisi bukan? Asal bijak dalam mengonsumsinya, Anda akan merasakan manfaatnya! Nah, lantas bagaimana cara budidaya udang windu? Mari kita simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga >> Cara Menanam Bunga Mawar Dari Biji Hingga Berbunga

Cara Mudah Budidaya Udang Windu

Udang merupakan salah satu jenis hewan pemakan hewan atau karnivora. Makanan udang windu pada umumnya berupa hewan-hewan air (invertebrate), siput, ikan kecil-kecil, bahkan udang kecil.

Namun jika dipelihara di tambak, udang windu akan diberi makan pallet. Pemberian makanan pada udang windu tentu bervariasi, dilihat dari umur udang tersebut.

Udang windu merupakan salah satu jenis udang asli Indonesia yang dapat hidup di air laut atau air payau serta air tawar. Adapun cara pembudidayaannya tergantung dari jenis budidaya yang dilakukan

Pertama, budidaya udang windu tradisional. Pada tipe ini tambak dibangun di lahan pasang surut yakni di rawa bakau maupun rawa yang bersemak.

Para petani beranggapan jika cara ini merupakan cara termurah karena bentuk tambak yang tidak teratur, dengan luas per petak yang hanya sebesar 3 hingga 10 ha.

Selanjutnya cara budidaya udang windu di kolam terpal. Anda akan membutuhkan modal dan biaya yang cukup banyak dalam pembuatan kolam satu ini. Betapa tidak? Terpal yang dibutuhkan tentu tak sedikit. Lantas yang ketiga ialah budidaya udang windu air tawar yang menggunakan media air tawar sebagai media utamanya.

Cara-Mudah-Budidaya-Udang-Windu
source : bisnikUKM

Nah, pada dasarnya tujuan budidaya udang windu ialah untuk menghasilkan udang yang besar. Dengan begitu perputaran perekonomian akan cepat karena dalam waktu yang tidak lagi lama udang dapat terjual. Berikut cara membudidayakan udang windu agar cepat besar.

1. Pilihlah lokasi budidaya yang tepat

Lokasi pembudidayaan menjadi factor penentu yang utama. Carilah lokasi dengan kadar garam 10 s.d. 25 ppm sekaligus kadar PH sebesar 7 s.d. 8.

Perhatikan pula suhu dan siklus air dalam lahan tersebut. Sebaiknya berada pada kisaran suhu 25-29 derajat. Lokasi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang udang.

Semakin baik lokasinya, pertumbuhan udang jenis windu ini akan semakin cepat dan besar.

2. Pemilihan bibit unggul sangat diperlukan

Memilih bibit unggul dan berkualitas menjadi suatu keharusan. Setidaknya udang windu harus memenuhi spesifikasi bibit unggul.

Diantaranya ialah bibit tidak memiliki cacat fisik apapun, dapat berenang melawan arus. sekaligus gerakan lincah dan bebas. Jika semua itu telah terpenuhi, maka bibit dinyatakan layak untuk ditebar.

3. Penebaran benih udang

Cara ternak udang windu panduan yang ketiga ialah perihal cara menebarkan benih udang yang benar. Tebarlah benih pada saat cuaca teduh.

Sebelum benih ditebar, aturlah suhu air di kolam akan seimbang. Selain itu bibit udang juga harus melalui proses penyesuaian terhadap suhu kolam tersebut. Hal ini dapat ditempuh dalam jangka waktu 20- 30 menit.

4. Proses pembesaran dan pemeliharaan

Nah, proses terpanjang terjadi pada saat pembesaran udang. Perhatikan selalu kondisi tambak! Beri pupuk urea dan kompos ketika tambak terlihat kering.

Pupuk tersebut berguna dalam mendorong tumbuhnya lumut dan plankton yang berguna bagi ketersediaan pakan alami udang.

5. Cara pemberian makan

Pemberian makan secara teratur akan memicu cepatnya pertumbuhan udang. Pakan alami udang bersumber dari plankton, lumut, bahkan sisa hewan maupun tumbuhan yang telah membusuk dalam tambak.

Namun, pemberian pakan tambahan seperti pellet juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan udang itu sendiri. Pemberian pakan dapat dilakukan pagi dan sore, dengan intensitas sebanyak 2 kali sehari.

Setelah udang windu mencapai umur 3 bulan, sebaiknya berilah makanan tambahan lagi. Makanan tersebut berupa dedak yang dicampur dengan bekicot, siput, atau bisa juga dengan ikan-ikanan yang telah dicincang halus.

Baca Juga >> Panduan Cara Budidaya Melon Dengan Mudah

6. Jenis penyakit dan hama

Penyakit dan hama menjadi factor utama kegagalan panen. Maka dari itu langkah antisipasi nampaknya sangat diperlukan. Penyakit seperti virus bintik putih harus dicegah sedini mungkin karena udang windu sangat tidak tahan terhadap virus ini.

Sedangkan untuk hama biasanya disebabkan oleh hama burung dan ikan mujair. Cara pencegahannya ialah dengan memasang jarring di atas tambak untuk menghalangi burung memakan udang. Selain itu gunakanlah ikan bandeng untuk memberantas hama lainnya.

7. Proses pemanenan

Rata-rata udang windu dipanen pada umur 150 hari atau kurang lebih 5-6 bulan. Udang windu yang mempunyai ukuran 40-50 cm dengan berat 7 hingga 8 ons tiap ekornya.

Ukuran besar dengan kulit bersih dan bersinar menandakan udang siap untuk dipanen. Memang proses panen lebih lama dari jenis udang lainnya, namun hasil yang diperoleh tentu lebih berkualitas.

Baca Juga:

Cara budidaya udang windu mulai dari menyiapkan lokasi hingga proses pemanenan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Selalu perhatikan jenis pakan udang windu, kondisi air dan kebersihan kolam. Dengan begitu akan diperoleh hasil melimpah disertai dengan kualitas udang yang memuaskan. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.